Kamis, 07 November 2013

5 TAHAP DALAM PERKAWINAN



Cinta anda mulai pudar pada pasangan? Sepertinya tidak ada kisah romantic seperti saat bulan madu dulu? Apakah ini berarti komitmen pernikahan perlu dipertanyakan?

            Dalam hal ini setidaknya ada 5 (lima) tahap perkembangan perkawinan dalam kehidupan. Hubungan pernikahan bisa berkembang dalam tahapan yang direncanakan, namun perubahan tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi secara mencolok dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Ke Lima tahap tersebut adalah:

            Tahap Pertama, Romantic love. Pada tahap ini adalah saat anda dan pasangan merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu seperti saat bulan madu. Pada tahap ini, pasangan selalu melakukan kegiatan bersama-sama dalam situasi yang romantic dan penuh cinta.

            Tahap Kedua, Dissapointment or dristess. Pada tahap ini, pasangan mulai saling menyalahkan, memiliki rasa marah dan kecewa terhadap pasangannya. Terkadang untuk menanggulangi perasaan tersebut salah satu pasangan atau keduanya menjalin hubungan dengan orang lain, atau melarikannya ke pekerjaan atau yang lainnya selama masih sesuai dengan minat dan kebutuhan masing-masing. Pada tahapan ini ada pasangan yang masih bisa mempertahankan hubungannya dan tidak jarang pula ada yang menyerah, dalam arti memilih berpisah atau bercerai.

            Tahap Ketiga. Knowledge and Awareness. Pada tahapan ini, pasangan suami isteri sudah lebih memahami tentang bagaimana dan dimana posisi diri dan pasangannya. Biasanya pada tahap ini pasangan sibuk menggali informasi tentang keluarga bahagia, biasanya pasangan suka meminta wejangan atau kiat-kiat tentang kebahagiaan berkeluarga kepada orang lain yang dianggapnya bahagia atau suka mengikuti seminar-seminar dan konsultasi tentang pernikahan.

            Tahap Keempat. Transformation. Pada tahapan ini sepasang suami isteri biasanya akan selalu mencoba tingkah laku atau apa saja yang berkenan di hati pasangannya. Biasanya hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa dirinya adalah pasangan yang tepat buat pasangannya. Dalam tahap ini sudah berkembang sebuah pemahaman yang menyeluruh antara pasangan dalam menyikapi setiap perbedaan yang terjadi. Pada tahap ini juga, pasangan akan saling menunjukkan penghargaan atas prestasi pasangannya dengan ketulusan untuk tujuan mengembangkan kehidupan perkawinan yang sakinah mawaddah warrahmah.

            Tahap Kelima. Real love. Pada tahapan ini, pasangan akan kembali dipenuhi dengan keceriaan, kemesraan, keintiman, kebahagiaan dan kebersamaan yang selalu terjalin. Pada masa ini pula masing-masing pasangan seolah-olah memang digunakan untuk saling memberikan perhatian kepada yang lainnya, dengan menghayati cinta kasih sebagai realitas kehidupan yang menetap. Namun yang perlu disadari pada tahapan ini, harus diusahakan oleh suami dan isteri secara bersamaan, karena pada tahap ini tidak akan terjadi begitu saja.
            Untuk menerapkan tahapan-tahapan tersebut sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang anda alami dalam keluarga dan sesuaikan dengan kemampuan yang bisa dilakukan oleh anda dan pasangan. Untuk mempermudah sebaiknya dilakukan secara berurutan dari tahap-tahap tersebut. Di sisi lain, jangan menganggap apa yang terbaik menurut kita pribadi akan terbaik pula buat keluarga besar. Dengan demikian, secara tidak sadar kita bisa memupuk tahapan-tahapan keterbukaan, kebersamaan dan rasa saling memiliki.

Yang penting anda jangan sampai menghancurkan hubungan pernikahan hanya karena merasa tidak sesuai atau sulit memahami pasangan. Sebaiknya anda harus bersabar dan mengulang tahap perkembangan dalam pernikahan ini. Yang lebih penting lagi, bulatkan tekad dan niat untuk menjadikan pernikahan yang langgeng sebagai kado atau hadiah untuk diri sendiri, untuk pasangan, untuk ana-anak dan untuk keluarga besar.
Mudah-mudahan kita bisa menjadi pribadi yang selalu terbuka, penuh perhatian dan senantiasa menjaga kebersamaan dalam keluarga kita yang semata-mata hanya untuk memperoleh ridho dan lindungan Allah SWT. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar