Sabtu, 02 November 2013

APA SEBETULNYA HIKMAH YANG DI PEROLEH DARI MENIKAH ?

Menikah merupakan salah satu dari tujuan hidup seseorang, sehingga dalam hal ini harus betul – betul dipsersiapkan secara matang, tentunya setiap orang dalam mncanangkan sesuatu pastinya mampunyai tujuan yang ingin dicapai, karena dalam agama, sebagus apapun cara yang ditempuh, tapi tujuannya kurang bagus, maka hasilnyapun tidak akan maksimal, untuk itu sebelum mancapai titik kehidupan yang pasti dilewati, maka terlebih dahulu yang perlu ditata adalah niat dan tujuan untuk menikah, adapun menurut  agama hikmah dari pernikahan adalah:
1.        Untuk mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
النكاح سنتي فمن رغب عن سنتي فليس مني
Artintya: “ Menikah adalah sunnahku, barang siapa yang berpaling dari sunnahku maka bukan termasuk golongan saya.”
2.    Menikah salah satu sarana untu menyempurnakan iman
Rasulullah bersabda:  Barangsiapa memberi karena Allah, menahan kerena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikahkan karena Allah maka ia telah menyempurnakan iman.” (HR. Hakim,dia berkata: Shahih sesuai dg syarat Bukhari Muslim. Disepakati oleh adz Dzahabi)
3.    Menikah Membelajari / mensyukuri tanda tanda kekuasaan Allah SWT
Hikmah terbesar dari suatu pernikahan ialah menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT atas segala yang ada di muka bumi ini termasuk manusia. Segala sesuatu yang diciptakan Allah di muka bumi ini telah ditetapkan fungsi dan tujuannya. Allah berfirman:
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Atinya:  “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(QS. Ar-Ruum : 21)
4.    Merupakan Kodrat sebagai manusia yang hidup berpasangan
Allah telah menetapkan kodrat manusia manusia untuk saling tertarik pada lawan jenisnya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis mas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Al-Imran ayat 14).
5.    Melestarikan  rumah tangga yang Islami
Slogan “sakinah, mawaddah, wa rahmah” tidak akan menjadi kenyataan apabila tidak melalui proses menikah. Tidak ada kisah menawan dari insan-insan terdahulu maupun sekarang hingga mereka sukses mendidik putra dan putri juga keturunan bila tanpa menikah yang diteruskan dengan membangun biduk rumah tangga yang Islami.
Layaknya seperti perahu, perjalanan rumah tangga terkadang terombang-ambing ombak di lautan. Ada juga aral yang melintang. Ada kesulitan yang datang menghadang. Semuanya merupakan tantangan dan riak-riak yang berbanding lurus dengan keteguhan sikap dan komitmen membangun rumah tangga ala Rasul dan sahabatnya. Bersabar dan selalu bersyukur merupakan kunci dalam meraih hikmah ini.
6.    Untuk Melestarikan dan memperbanyak keturunan
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِنْ قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً ۚ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَنْ يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu). (QS. ar Ra’d:38)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar