Rabu, 06 November 2013

MENGATASI KRISIS EKONOMI DALAM RUMAH TANGGA

Pernikahan adalah rahmat yang harus dipelihara dengan baik     oleh setiap pasangan, sehingga akan menjadi keluarga yang sakinah,  jika keluarga tentram dan damai maka akan tercipta generasi dan tatanan social yang lebih baik, karena setiap rumah tangga akan mengelola kehidupannya dengan baik pula.
G
aya hidup manusia modern tidak lepas dari glamor dan serba mewah. Sekalipun apa yang sesungguhnya tidak mencerminkan apa yang dirasakan. Banyak keluarga yang koleps atau pailit karena tidak adanya kestabilan antara pendapatan dan pengeluaran, sehingga keluarga baru yang akan dibangun sudah menanggung hutang, apalagi seiring dengan bertambahnya anggota keluarga, kemampuan untuk mengembalikan hutang semakin sulit seiring dengan tingkat kebutuhan  yang volumenya meningkat drastis.
                Oleh karena itu perlu upaya untuk mengatasi krisis ekonomi keluarga, sehingga keluarga bisa bangkit dan hidup normal dan memenuhi semua kebutuhan dan hidup dengan tenang tanpa dihantui oleh hutang. Memunculkan gagasan ekonomi keluarga agar keluar dari kemelut krisis ekonomi keluarga karena besar pasak daripada tiang. Seharusnya setiap keluarga bisa mengatasi masalah keuangan yang menghimpit. Setiap keluarga harus bisa bangkit dan tumbuh menjadi keluarga yang solid dan punya misi yang akan dating membangun sumber daya dan menjadi bagian dari perubahan kea rah yang lebih baik.
Hidup dengan tidak punya hutang adalah yang terpenting. Hidup tanpa hutang adalah kemerdekaan yang luar biasa, karena hutang adalah ancaman sekaligus sebagai pecut untuk berusaha keras dan membanting tulang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tidak ada uang tanpa kerja keras, tidak ada pendapatan tanpa investasi dan investasi membutuhkan dana yang cukup, karena dengan investasi uang akan bekerja untuk pemilik uang tersebut. Sehingga uang menghasilkan uang kembali, itulah yang disebut investasi. Namun mayoritas keluarga di Indonesia belum bisa mencapai idealisme tersebut, karena kebutuhan dan modal yang dimiliki habis untuk konsumsi, nyaris tidak bisa melakukan investasi.
Untuk menuju ke arah keluarga investasi, setiap keluarga membutuhkan modal untuk bisa menjadi langkah awal berusaha atau dengan menjadi karyawan dan tenaga kerja yang tekun. Atau  membuka usaha mandiri sesuai dengan kreativitas yang dimiliki. Namun pada intinya agar permasalahan ekonomi dalam keluarga bisa teratasi dengan baik adalah ada keterlibatan dari pihak suami dan isteri untuk selalu bersama-sama menjaga apa yang mereka miliki.
Masalah investasi adalah masalah yang juga harus dibicarakan antara suami isteri, supaya mereka bisa memilih investasi yang tepat yang nantinya tidak akan merugikan dimasa yang akan datang. Tidak berinvestasipun tidak akan ada yang bisa menyalahkannya, asal mereka bisa mengatur kehidupan keuangan mereka dengan baik. Yang penting disini adalah bagaimana uang tersebut bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya, harus ada saling pengertian antara suami isteri atau saling menasehati jika ada salah satu pihak yang bersifat boros, atau menggunakannya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Sebuah rumah tangga yang secara kuantitas dan kualitas pengamalan ajaran agama dan kegiatan ekonominya sudah sempura. Yaitu seimbang antara kehidupan agama dan mapan secara ekonomi, itulah yang dinamakan profil keluarga muslim Indonesia yang sejahtera jasmani dan rohaninya. Tetaplah optimis dalam menjalani kehidupan ini, jangan pernah takut untuk menjalani hidup atau bahkan takut dengan kehidupan yang akan datang yang sama sekali belum kita hadapi. Tetaplah berdoa dan berusaha serta bertawakkal kepada Allah SWT. Yakinlah dengan kehidupan yang akan kita jalani dengan tetap berpedoman pada aqidah Islam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar