Selasa, 22 Oktober 2013

5 KUNCI PERSIAPAN MENTAL MEMBINA HUBUNGAN DIAWAL PERNIKAHAN



Menikah adalah fase kehidupan yang tentu sangat didambakan oleh sepasang kekasih. Menikah ibarat memasuki sebuah pintu gerbang menuju kehidupan untuk tahap selanjutnya. Sebuah pintu gerbang yang akan mengantarkan dua insan yaitu laki – laki dan perempuan kedalam ikatan lahir bathin sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berlandaskan aspek ibadah kepada Allah WT.
Bagi anda yang segera menuju gerbang pernikahan tersebut, pastikan bahwa anda sudah memiliki bekal kunci untuk meraih kebahagiaan membina bersama hubungan suami kelak di dalamnya. Awal pernikahan bias menjadi tantangan tersendiri, sehingga anda membutuhkan kunci – kunci persiapan mental yang dapat anda gunakan untuk mrnyiasatinya.
Berikut 5 kunci persiapan mental tersebut:
1. Mengenal dam Memahami Pasangan.
Ketika pasangan memasuki kehidupan pernikahan, tidak berarti mengenal dan memahamiberhenti. Kadang masa awal perkawinan merupakan masa penyesuaian diri yang sangat menyulitkan bagi pasangan suami – isteri baru, karena seringkali banyak terjadi hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya ketika baru mengenal dulu, mungkin suaminya tidak suka tidur dengan lampu menyala, padahal sang isteri terbiasa tidur dengan lampu terang benderang karena sang isteri agak penakut. Hal ini bkan tidak mungkin akan sedikit memancing keributan diawal tidur bersama.
2.  Cinta
Hatfield (dalam lubis 2002) menyatakan bahwa ada dua macam cinta diantara pasangan dalam pernikahan, yaitu passionate love dan companiate love. Cinta yang pertama berisikan gelora, gairah dan reaksi emosional yang dalam kepada pasangan. Sedangkan cinta yang kedua adalah rasa percaya, toleransi akan kekurangan dari pasangan, dan kasih sayang yang dirasakan pasangan kepada orang yang dicintainya. Pada masa diawal pernikahan, biasanya yang dominan adalah passionie love yang menggebu gebu dan diwarnai oleh sikap posesif terhadap pasangan. Sedangkan compionate love berkembang secara perlahann lahan da pada pernikahan yang bahagia dimana masing masing pihak pasangannya adalah teman yang sangat dibutuhkan keberadaannya baik secara fisik maupun secara psikologis, untuk saling mengisi dalam kehidupan berama. Kembangkanlah cinta ini dalam wujud cinta kasih dalam tingkah laku sehari – hari, misalnya dengan mengucapkan terima kasih dan memohaon maaf apabila melakukan kesalahan.

3. Komitmen
Pernikahan juga merupakan ikatan kebersamaan antara pria dan wanita dalam susah atau senang, ketika ditengah badai melanda, ketika dalam situasi apapun, janganlah meninggalkan Allah karena Allah adalah sumber kebahagiaan dan sandaran kehidupan.
4.  Saling Terbuka
Kebanyakan konflik yang muncul pada pasangan suami isteri yang dapat berakhir pada perceraian adalah karena masalah komunikasi. Pada masa awal, biasanya pasangan memiliki waktu khusus untuk berduaan, saling berbagi  cerita, gembira maupun sedih, serta saling memperbaiki kesalahan. Namun hal yang sama seringkali tidak terjadi ketika pasangan sudah lebih lama menikah dan emiliki anak.
Pada fase ini pasangan tetap perlu membina komunikasi yang lancer dan seling terbuka, saling berbagi cerita, saling asertif, saling mengoreksi kesalahan pasangan dan bersedia menerima kesalahan tanpa berdebat dan merasa sakit hati. Dengan adanya komunikasi yang lancar, pasangan akan lebih mudah untuk mengatasi masalah serta mengambil keputusan bersama.

5. Selalu berusaha mengenal keluarga besar pasangan
Hal yang terakhir yang juga perlu diingat oleh pasangan suami – isteri adalah bahwa pernikahan bukan sekedar persatuan dua orang, melainkan persatuan dua keluarga yang membentuk satu keluarga baru. Satu orang dengan orang lain bias memiliki perbedaan yang besar, apalagi dua keluarga yang masing – masing pasti memiliki kebiasaan dan aturan keluarga sendiri. Oleh karena itu, hal yang perlu diperlu disiapkan dan perlu diingat oleh setiap pasangan suami – isteri adalah juga berusaha mengenal keluarga besar pasangannya. Jangan sampai keluarga suami atau isteri anda marah kepada anda dan mertua anda, hanya karena anda tidak mengenal dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar