“ Dalam memahami perselisihan dan masalah dalam berumah
tangga, baik masalah yang ringan atau yang berat pastilah semuanya bermuara
pada kesadaran masing – masing pribadi untuk menyelaikannya”. Menyadari hal
tersebut, maka untuk mengantisipasi permasalahan – permasalahn tersebut adalah
dengan mengamalkan nilai – nilai agama, saling memahami kekurangan masing –
masing dan berusaha untuk menyempurnakannya”.
Dalam berumah tangga, kita harus memgang prinsip disiplin dan
bertanggung jawab. Suatu keharusan yang diterapkan dalam kehidupan berumah tangga sehari – hari,
baik disiplin dalam waktu, disiplin dalam menggunakan anggaran rumah tangga dan
disiplin dalam hal pendidikan anak.
Semua orang dalam berumah tangga pasti diterpa oleh
permasalahan – permasalahn kehidupan ( masalah yang berat dan yang ringan, masalah yang bisa dan tidak bisa diselesaikan
), untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan senantiasa mengamalkan nilai
– nilai agama kehidupan keseharian juga saling memahami akan kekurangan orang
lain dan berusaha untuk mengerti dan menyempurnakannya.
Dengan memahami akan semua kekurangan yang ada, maka kita
akan terhindar dari penyakit “ Power Sindrome” atau merasa paling kuat dan
paling benar dan menganggap orang lain bersalah. Dengan pemahaman tersebut,
maka akan timbul rasa saling menghormati antar sesame anggota keluarga. Maka,
jika suatu saat terjadi perselisihan, masing – masing pihak dalam lingkungan
keluarga akan mempunyai keinginan dan usaha yang sama untuk menyelesaikannya
melalui jaln musyawarah keluarga,
Biasanya besarnya suatu masalah dalam keluarga timbul karena
dibesar besarkan, karenanya apabila terjadi perselisihan dalam rumah tangga,
harus diupayakan diminimalisir agar masalah tersebut tidak membesar, bahkan
kalau mungkin ( harus diusahakan ) segala hal yang dapat menimbulkan
perselisihan sebisa mungkin untuk dijahui “ Sadari bahwa segala kebaikan
yang diterima dari suami atau isteri
adalah lebih besar daripada kesalahan yang dibuatnya”. Dan kalau pada waktu itu
itu sempat berbuat salah, harus dipahami mungkin dia bertujuan baik dan benar
namun kemampuannya Cuma sampai disitu dan yng lain harus membenarkan dan
menyempurnakannya. Oleh karena itu jika dalam berumah tangga kita dihadapkan
pada permasalahan – permasalahan yang mengarah pada konflik maka harus kita
sikapi dengan tawassut, qanaah, sabar, transparan dan bersyukur. Saling
mawas diri akan segala kekurangan dan kelemahan kita masing – masing dan juga
memahami bisa memahami akan kesalahan dan kekurangan orang lain, secara religi
mungkin kita bisa saling memaafkan dan mengambil air wudlu’ untuk kemudian
shalat hajat bersamaah untuk meminta
pertolongan agar diberikan jalan terbaik oleh Allah SWT. Salah satu cara untuk
bisa memahami kekurangan orang lain adalah bisa dengan mengadakan kegiatan –
kegiatan keluarga yang melibatkan seluruh anggota keluarga dan bersifat santai,
misalnya dengan mengkondisikan seluruh anggota keluarga untuk piknik atau berwisata
bersama – sama.
Untuk memahami kekurangan orang lain dan menyempurnakannya,
setidaknya kita harus memegang 4 prinsip keilmuan, yaitu:
يدر أنه
يدر
, (Mengetahui, menyadari bahwa dirinya
tahu), yaitu orang harus paham dan mengerti bahwa dirinya memang mengerti dan
mengetahui tentang permasalahan yang sedang di hadapi
يدرأنه لآيدر, (Mengetahui atau menyadari bahwa dirinya
memang tidak mengetahui permasalahan yang terjadi), sehingga ia tidak sok tahu,
dan tidak ngawur dalam mencari solusinya.
لايدرأنه يدر, (Tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa dirinya paham
atau tahu akan masalah yang ia hadapi), sehingga ia akan bersikap apatis dan
masa bodoh, sehingga dia pura – pura tidak mengetahui permasalahan yang
terjadi, padahal ia mengetahuinya.
لايدرأنه لايدر, (Tidak menyadari bahwa dirinya memang tidak mengetahui
permasalahan yang sedang dihadapi), jadinya ia akan sok tahu dan berusaha
menyelesaikan semua permasalahan dengan asal dan ngawur, karene ia memang tidak
mengetahui akar permasalahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar