Masalah yang selalu muncul dalam
kehidupan berumah tangga adalah sesuatu yang wajar, karena disitulah dua
manusia yang berbeda sifat,watak dan mungkin prilaku disatukan, apalagi bagi
pasangan yang baru saja menikah, sudah pasti mereka akan banyak sekali
menemukan perbedaan-perbedaan yang mungkin tidak pernah mereka temukan sebelumnya
ketika masih menjalani masa ta’aruf dulu. Namun sebagai orang islam kita harus
bisa memperlakukan masalah tersebut sebagai sebuah pengalaman yang sangat
berharga yang akan menjadikan pedoman bagi kehidupan rumah tangga mereka
selanjutnya.
Adapun
masalah yang sering muncul dalam kehidupan berumah tangga adalah :
1. Cemburu yang
berlebihan.
Sebenarnya
untuk menghindari pertengkaran-pertengkaran yang tidak diinginkan hendaknya
pasangan mampu menahan emosinya. Karena semua yang menyangkut emosi tidaklah
baik pada akhirnya, contoh seperti ketika anda mendengar pasangan anda
mempunyai WIL/ PIL dan seketika itu juga anda meluapkannya kepada pasangan anda
tanpa memberikan kesempatan bicara kepada pasangan anda maka yang terjadi
adalah adu mulut yang tidak berujung sehingga terjadi mis komunikasi dengan
pasangan anda yang nantutinya akan mengakibatkan perpisahan. Bicarakan semua
dengan pasangan tentang apa yang menjadi beban pikiran anda dengan kepala
dingin. Niscaya semua itu akan bisa mengatasi masalah yang anda hadapi.
2. Ekonomi yang
belum stabil
Kerapkali
uang adalah pemicu pertengkaran, terutama bagi pasangan yang baru menikah.
Salah satu dari pasangan tersebut haruslah mampu memanag keuangan secara
teratur, dan disini isterilah yang berperan karena dia adalah pengatur segala
urusan di rumah. Sebagai isteri yang baik yang bisa diandalkan suami maka ia
harus pandai-pandai menggunakan uang tersebut sesuai budget yang ada, buatlah
budget bulanan atau mingguan dengan rapi, janganlah mengeluarkan uang melebihi
budget, dahulukan keperluan bulanan yang harus terlebih dahulu dipenuhi.
3. Perselingkuhan.
Dalam
berumah tangga buatlah komitmen dengan pasangan anda. Bicarakan sesuatu
kemungkinan yang akan terjadi, masalah apapun yang nantinya akan dihadapi
hendaklah dibicarakan baik-baik, jangan sampai perselisihan pendapat menjadi
pemicu pasangan anda untuk berpaling kepada yang lain.
4. Krisis moral/ krisis
akhlaq.
Dalam
memilih pasangan hidup memang harus memperhatikan bibit, bebet dan bobot.
Seperti yang telah dibahas dalam “ 4 PILAR PENTING laitapun juga harus melihat
pasangan dari segi AGAMA, KETURUNAN, HARTA DAN KETAMPANAN. Namun yang lebih
penting bagi pasangan adalah melihat bagaimana agamanya. Sebab jika seseorang
sudah mempunyai dasar agama yang kuat maka dalam kehidupan rumah tangganyapun
kelak akan selalu didasari oleh nilai-nilai keagamaan. Bagaimana ia bersikap
dan berprilaku pasti akan sesuai dengan norma agamanya.
5. Campur tangan
pihak ke tiga.
Dalam
menjalani kehidupan berumah tangga, antara suami dan isteri haruslah ada aturan
untuk tidak menceritakan segala persoalan/ permasalahan yang sedang terjadi
dalam rumah tangganya kepada orang lain, meskipun itu orangtua, saudara, teman
ataupun tetangga. Jika salah satu pasangan ada yang menceritakan permasalahan
rumah tangganya kepada orang lain maka suatu saat akan timbul bencana bagi
rumah tangga tersebut. Karena kehadiran orang lain (pihak ke tiga) yang ikut
campur tangan itu belum tentu tahu akar permasalahan yang sedang terjadi dalam
rumah tangganya, dan jika pihak ke tiga tersebut memihak salah satu dari suami isteri
tersebut maka akan menambah runyam permasalah yang sudah ada. Maka dari itu
jika anda menginginkan kehidupan rumah tangga yang bahagia sebisa mungkin
hindarilah pihak ke tiga. Seandainyapun diantara mereka membutuhkan bantuan
dari pihak ke tiga, hendaknya yang mampu untuk memberikan jalan keluar yang
terbaik dengan tidak memihak pada salah satu pasangan tersebut.
Demikianlah masalah-masalah yang terkadang dihadapi dalam
kehidupan berumah tangga. Namun tidak ada satu pasanganpun yang bisa
menghindari permasalahan-permasalahan dalam rumah tangganya tersebut, jadilah
orang yang bisa mengatasi segala permasalahan dengan tidak mengandalkan emosi
tetapi hadapilah dengan kepala dingin dengan saling berkomunikasi dengan pasangan.
Karena semua masalah itu tidak akan muncul jika kita tidak mampu untuk
mengatasinya, sebagaimana firman Allah SWT. Bahwa Dia tidak akan membebankan
suatu masalah kepada hambanya diluar batas kemampuan hambanya tersebut.
َلايُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya”.
Mantep Bgt
BalasHapus