Rabu, 23 Oktober 2013

MEMBIASAKAN BERMUSYAWARAH DAN TAWAKKAL

“Prinsip Dasar dalam berumah tangga agar tetap langgeng dan harmonis adalah saling mencintai, saling menghormati, kejujuran dan keterbukaan. Untuk merealisasikannya semua itu harus menjalin komunikasi, secara terus menerus tanpa saling curiga”
Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang membiasakan rapat kecil antar anggota keluarga. Ini merupakan jalinan komunikasi agar sesame anggota keluarga saling mengetahui keadaan masing masing. Dalam rumah tangga pasti ditemuai permasalahan yang kalau tidak dimusyawarahkan bias berujung pada perceraian. Misalnya rasa cemburu yang berlebihan, maka untuk mengatasinya perlu kejujuran dan keterbukaan, sehingga kesalah pahaman dan cemburu dapat diatasi, dan tak lupa pula senantiasa berserah diri kepada Allah SWT agar diberikan ketabahan dan kepercayaan kepada pasangan.
Prinsip dasar berumah tangga agar tetap langgeng dan harmonis adalah dengan saling menghargai, menghormati dengan kejujuran dan keterbukaan, untuk merealisasikannya semua itu harus dengan menjalin komunikasi secara terus menerus dan tanpa rasa saling curiga. Pada hakikatnya semua manusia menjelang kelahirannya di dunia, sudah bersaksi bahwa Allah SWT adalah tuhannya, artinya bersayahadat, mengacu pada makna itu, maka strategi mengatasi segala kemungkinan terjadinya kemelut dalam rumah tangga, ada tiga komitmen yang harus dijadikan pegangan hidup sehari – hari, dimanapun dan kapanpun.
Peratama,  Intelectual Commitment, Penguasaan Ilmu Pengetahuan Umum dan Agama secara proporsional, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW “ Tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat “ Memang secara kasat mata sangat bisa dibedakan cara menyelesaikan permasalahan antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu. Orang yang berilmu insyaallah mampu menyelesaikan permasalahan secara baik, sistematis dan professional.
Kedua, Emosional Commitmant,  Penguasaan Ilmu Pengetahuan yang memadai akan menghasilkan penguasaan diri yang menuju pada kesabaran, keikhlasan, kesyukuran dan kerukunan antar sesame, wa bil khusus antar keluarga, sehingga menjadi dasar hubungan yang sinergis dalam sutu rumah tangga. Dalam hal ini memang sangat dibutuhkan kebesaran jiwa semua anggota keluarga untuk meminta maaf jika memang merasa bersalah, dan anggota keluarga yang lain dengan jiwa besar pula memafkannya.
Ketiga, Spiritual Commitment, Penguasaan intelektual dan emosional commitment yang memadai, tidak akan berjalan secara sempurna apabila tidak dikendalikan oleh tali dan commitment ketuhanan (Tauhid), Keyakinan dan kepercayaan kepada Allah SWT. Sehingga setiap lini, pada pribadi – pribadi keluarga bila menjumpai masalah selalu diselesaikan melalui jalan musyawarah keluarga. Sehingga segala permasalahan yang timbul nantinya akan bias diselesaikan secara professional dan proporsional dan tidak ada anggota keluarga yang merasa dirugikan, dan senantiasa tetap meminta petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT agar diberikan jalan keluar (solusi) yang terbaik.
Dengan penguasaan intelektual, emosional dan spiritual commitment tersebut diharapkan suatu rumah tangga akan mampu mengarahkan biduk rumah tangganya kearah yang diridloi Allah SWT.
Jika dengan ketiga commitment tersebut masih belum menemukan titik terang jalan keluarnya, sebaiknya berserah diri dan tawakkal kepada Allah SWT adalah jalan terbaik :
" الآ بذكرالله تطمعن القلوب "  ( ingatlah dengan berdzikir kepada Allah SWT akan menenteramkan hati ).  Perbanyaklah berdzikir atau menyebut nama Allah Untuk senantiasa bisa menenangkan hati yang lagi kalut dan dilanda emosi. Hal ini bisa dilakukan dengan:
1.      Membiasakan mengambil air wudlu’ karena dalam salah satu riwayat disebutkan bahwa setiap tetesan air wudlu dari badan kita mengandung beribu – ribu malaikat.
2.      Membiasakan shalat berjamaah dalam keluarga.
3.      Membiasakan tadarrus ( mengaji Al – Qur’an ) dalam keluarga (Hiasilah Rumahmu dengan Al – Qur’an ).
Insya Allah dengan memgang commitment berkeluarga adalah untuk selamanya dari dunia sampai akhirat, dan menganggap bahwa keluarga adalah Amanat dari  Allah SWT maka kita akan bisa membentuk tatanan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah dan menjadi  kan keluarga adalah tempat terindah buat kita di dunia ( بيتي جنتي  ) “ Rumahku adalah Surgaku”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar