“Prinsip Dasar dalam berumah tangga agar tetap langgeng dan
harmonis adalah saling mencintai, saling menghormati, kejujuran dan
keterbukaan. Untuk merealisasikannya semua itu harus menjalin komunikasi,
secara terus menerus tanpa saling curiga”
Keluarga yang harmonis
adalah keluarga yang membiasakan rapat kecil antar anggota keluarga. Ini
merupakan jalinan komunikasi agar sesame anggota keluarga saling mengetahui
keadaan masing masing. Dalam rumah tangga pasti ditemuai permasalahan yang
kalau tidak dimusyawarahkan bias berujung pada perceraian. Misalnya rasa
cemburu yang berlebihan, maka untuk mengatasinya perlu kejujuran dan
keterbukaan, sehingga kesalah pahaman dan cemburu dapat diatasi, dan tak lupa
pula senantiasa berserah diri kepada Allah SWT agar diberikan ketabahan dan
kepercayaan kepada pasangan.
Prinsip dasar berumah
tangga agar tetap langgeng dan harmonis adalah dengan saling menghargai,
menghormati dengan kejujuran dan keterbukaan, untuk merealisasikannya semua itu
harus dengan menjalin komunikasi secara terus menerus dan tanpa rasa saling
curiga. Pada hakikatnya semua manusia menjelang kelahirannya di dunia, sudah
bersaksi bahwa Allah SWT adalah tuhannya, artinya bersayahadat, mengacu pada
makna itu, maka strategi mengatasi segala kemungkinan terjadinya kemelut dalam
rumah tangga, ada tiga komitmen yang harus dijadikan pegangan hidup sehari –
hari, dimanapun dan kapanpun.
Peratama,
Intelectual Commitment, Penguasaan Ilmu Pengetahuan Umum dan Agama
secara proporsional, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW “ Tuntutlah ilmu
dari buaian sampai ke liang lahat “ Memang secara kasat mata sangat bisa
dibedakan cara menyelesaikan permasalahan antara orang yang berilmu dan orang
yang tidak berilmu. Orang yang berilmu insyaallah mampu menyelesaikan
permasalahan secara baik, sistematis dan professional.
Kedua, Emosional Commitmant, Penguasaan Ilmu Pengetahuan yang memadai akan
menghasilkan penguasaan diri yang menuju pada kesabaran, keikhlasan, kesyukuran
dan kerukunan antar sesame, wa bil khusus antar keluarga, sehingga menjadi
dasar hubungan yang sinergis dalam sutu rumah tangga. Dalam hal ini memang
sangat dibutuhkan kebesaran jiwa semua anggota keluarga untuk meminta maaf jika
memang merasa bersalah, dan anggota keluarga yang lain dengan jiwa besar pula
memafkannya.
Ketiga, Spiritual Commitment, Penguasaan
intelektual dan emosional commitment yang memadai, tidak akan berjalan secara
sempurna apabila tidak dikendalikan oleh tali dan commitment ketuhanan
(Tauhid), Keyakinan dan kepercayaan kepada Allah SWT. Sehingga setiap lini,
pada pribadi – pribadi keluarga bila menjumpai masalah selalu diselesaikan
melalui jalan musyawarah keluarga. Sehingga segala permasalahan yang timbul
nantinya akan bias diselesaikan secara professional dan proporsional dan tidak
ada anggota keluarga yang merasa dirugikan, dan senantiasa tetap meminta
petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT agar diberikan jalan keluar (solusi)
yang terbaik.
Dengan penguasaan
intelektual, emosional dan spiritual commitment tersebut diharapkan suatu rumah
tangga akan mampu mengarahkan biduk rumah tangganya kearah yang diridloi Allah
SWT.
Jika dengan ketiga
commitment tersebut masih belum menemukan titik terang jalan keluarnya,
sebaiknya berserah diri dan tawakkal kepada Allah SWT adalah jalan terbaik :
" الآ بذكرالله تطمعن القلوب " ( ingatlah dengan berdzikir kepada
Allah SWT akan menenteramkan hati ).
Perbanyaklah berdzikir atau menyebut nama Allah Untuk senantiasa bisa
menenangkan hati yang lagi kalut dan dilanda emosi. Hal ini bisa dilakukan
dengan:
1. Membiasakan mengambil air wudlu’ karena dalam salah
satu riwayat disebutkan bahwa setiap tetesan air wudlu dari badan kita
mengandung beribu – ribu malaikat.
2. Membiasakan shalat berjamaah dalam keluarga.
3. Membiasakan tadarrus ( mengaji Al – Qur’an ) dalam
keluarga (Hiasilah Rumahmu dengan Al – Qur’an ).
Insya Allah dengan
memgang commitment berkeluarga adalah untuk selamanya dari dunia sampai
akhirat, dan menganggap bahwa keluarga adalah Amanat dari Allah SWT maka kita akan bisa membentuk
tatanan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah dan menjadi kan keluarga adalah tempat terindah buat kita
di dunia ( بيتي جنتي
) “ Rumahku adalah
Surgaku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar