Anak adalah belahan jiwa bagi setiap orang tua, semua akan dilakukan oleh sang orang tua demi kehidupan sang buah hati, karena anak memang penerus trah keturunan dan generasi keluarga. Dalam berkeluarga, semua orang menikah pasti bertujuan untuk emmiliki keturunan (anak). Namun demikian anak adalah amanat dari Allah SWT yang harus diemben dan dihantarkan oleh semua orang tua menuju cita cita hakiki manusia yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Namun demikian pada dasarnya orang tua membutuhkan persiapan baik secara fisik dan psikis untuk memiliki seorang anak. Sehingga sewaktu anak dilahirkan kedunia sang orang tua sudah siap segalanya. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh orang tua dalam menyambut kelahiran anak. Antara lain:
1. Meng
adzani, Seorang suami harus mendampingi sang isteri jika isterinya mau
melahirkan, maksudnya adalah jika isterinya suda nelahirkan, maka sang ayah
mempunya kewajiban terhadap anaknya tersebut. Seorang ayah menggendong sang
bayi untuk kemudian mengumandangkan adzan di telinga kanan sang bayi serta
mebacakan iqomat di telinga kirinya. jadi sangat mulia serang bani adam, jika
ketika pertama kali sampai ke dunia ini yang di dengar adalah lafadh adzan di
telinganya.
2.
Memberi nama yang bagus dan
berarti baik, secara psikologis kalau kita memberi nama anak dengan nama yang
asal comot atau jelek, kasihan kepada anaknya karena nanti akan menjadi anak
yang minder sindrom dalam pergaulan dengan teman temannya, sebaiknya sebelum
sang anak dilahirkan, sang orang tua audah jauh sebelumnya mempersiapkan nama
yang bagus. Seandainya bingung (tidak bisa) untuk memberi nama, maka sebaiknya
bertanya kepada orang yang bisa.
3.
Meng – Aqiqahi,
menembelihkan binatang ternak ( sapi atau kambing) untuk anaknya yang baru
dilahirkan serta memasaknya dan membagikannya kepada mustahik (orang yang
berhak), misalnya orang fakir dan miskin.
4.
Menanamkan pendidikan agama
dan ilmu pengetahuan lain yang bermanfaat untuk kehidupannya di dunia dan
akhirat kelak. Hal ini bisa dilakukan oleh orang tua dengan menitipkan anak
anaknya kelak di lembaga pendidikan Sekolah atau Pondok Pesantren yang bagus.
(sesuai dengan kemampuannya).
5.
Memberi suri tauladan yang
baik, hal ini berkenaan dengan pemberian pendidikan sejak dini, karena anak
yang masih kecil (balita) cenderung untuk meniru tingkah dan perbuatan orang
lain (orang tuanya).
6.
Menjaga dan mengawasi
pergaulan anak,sebagai orang tua harus bisa mengawasi pergaulan anaknya jika
berada diluar rumah, apakah bertemen dengan orang yang baik atau sebaliknya.
7.
Menikahkannya ketika sudah
mencapai usia yang cukup (dewasa)
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
حق الولد على الوالد ان يحسن اسمه وان يعلمه الكتا بة والسباحة والرماية وان لايرزقه
الا طيبا وان يزوجه اذاادرك ) رواه الحا كم (
Artinya:
“Kewajiban orang tua terhadap anak ialah memberi nama yang baik dan akhlak yang
baik, mengajarkan baca dan tulis, berenang, memanah, memberi nafkah yang halal
dan bergizi serta menikahkannya setelah dewasa kelak. ( HR. Al Hakim).
Orang tua yang
baik seharusnya mampu maelaksanakan
kewajibannya tersebut diatas jika benar benar menginkan anak yang sholeh
kelak setelah dewasa. Karena dengan menjalankan kewajibannya tersebut, dengan
niat yang ikhlas maka allah akan membelas amalnya melalui anaknya.
اذا مات ابن ادام انقطع عمله الا من
ثلاث: صداقة
ججارية, اوعلم ينتفع به ,او ولد صالح يدع له.
Jika bani adam
sudah mati, maka semua amalnya terputus kecuali tiga perkara: Shadaqah Jariyah,
Ilmu yang bermanfaat dan Anak yang sholeh yang bisa mendoakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar