1. Pengertian dan Dasar Perkawinan
Perkawinan dalam Islam ialah suatu
akad atau perjanjian yang mengikat antara laki laki dan perempuan untuk
menghalalkan hubungan hubungan antara kedua belah pihak dengan sukarela berdasarkan
syari’at Islam. Kerelaan kedua belah pihak merupakan suatu modal utama untuk
mewujudkan kebahagiaan hidupberkeluarga yang meliputi rasa kasih saying san
ketenteraman (sakinah) dengan cara cara yang di ridloi oleh Allah SWT. Islam
memandang dan menjadikan perkawinan itu sebagai basis suatu masyarakat yang
baik dan teratur. Sebab perkawinan tidak hanya dipertalikan oleh ikatan lahir
saja. Tetapi juga dengan ikatan bathin.
Islam mengajarkan bahwa perkawinan
itu tidaklah hanya sebagai ikatan biasa seperti perjanjian jual beli atau sewa
menyewa dan lain – lain, melainkan merupakan suatu perjanjian suci (mitsaqon
gholidhon), dimana kedua belah pihak dihubungkan menjadi suami isteri atau
menjadi pasangan hidup dengan mempergunakan nama Allah SWT. Sabda Rasulullah
SAW:
إتقواالله في النساء
فانكم أخذتموهن بامانة الله واستحللتم فروجهن بكلمةالله ( رواه مسلم )
“Takutlah kepada Allah akan urusan
perempuan, sesungguhnya kamu ambil mereka dengan amanah Allah SWT dan kamu
halalkan mereka dengan kalimat Allah SWT” (HR. Muslim).
Dasar perkawinan menurut Islam antara
lain:
a.
Firman Allah
SWT, ( Q,S, An Nur : 32)
وانكحواالايامى منكم والصالحين من عبادكم واما
ئكم إن يكونوا فقراء يغنهم الله من فضله والله واسع عليم.
“Dan
kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang – orang yang
layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka
dengan karunua-Nya. Dan Allah maha luas (pemberian-Nya) lagi maha menhetahui”. (Q.S.
An Nur: 320),
b.
Sabda Rasulullah
SAW:
..........
واتزوج النساء فمن رغب عن سنتي فليس ممني
(متفق عليه) في شرح الترغييب التهديب النكاح من سنة النبي,
“............. dan akupun juga nikah, maka
siapa benci pada sunnahku berarti bukan masuk umatku” (HR. Muttafaqun alaihi)
di dalam syarah targhib dan tahdzib, nikah itu sunnah Nabi.
2.
Tujuan Dan Hikmah Perkawinan
TuJuan
perkawinan dalam Islam adalah untuk memenuhi tuntutan hajat tabiat kemanusiaan,
hubungan antara laki laki dan perempuan dalam ikatan perkawinan untuk membentuk
keluarga yang tenteram (sakinah), cinta kasih (mawaddah), dan penuh rahmah,
agar dapat melahirkan keturunan yang sholih / sholihah dan berkualitas menuju
terwujudnya rumah tangga bahagia.
Firman Allah
SWT:
ومن أيا ته ان
خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا
اليها وجعل بينكم مودة ورحمة إن في ذالك
لا يات لقوم يتفكرون.
“ Dan diantara tanda – tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih
dan sayang, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (QS. Arrun: 21).
Adapin hikmah perkawinan antara
lain:
a.
Melaksanakan
perkawinan sebagai ibadah.
b.
Dapat
terpelihara dari perbuatan maksiat.
c.
Dapat diperoleh
garis keturunan yang sah, jelas dan bersih, demi kelangsungan hidup dalam
keluarga dan masyarakat.
d. Dapat
terlaksananya pergaulan hidup antara seseorang atau kelompok secara teratur,
terhormat, halal dan memperluas silaturrahim.
3.
Walimah Perkawinan (Perjamuan kawin)
Agama Islam
menganjurkan setiap ada akad nikah agar diadakan upacara walimatul urusy
(perjamuan nikah). Manfaat walimatul urusy agar supaya keluarga tetangga dan
handai taulan ikut menyaksikan dan mendoakan mempelai berdua.
Sabda Rasulullah
SAW:
اولم ولو بشاة (رواهالبخارى)
“Adakanlah walimah (perjamuan kawin)
walaupun dengan menyembelih seekor kambing” (HR. Al bukhori).
Sabda Rasulullah SAW:
شرالطعام الوليمة تدعى لهاالاغنيااء وتترك
الفقراء (رواه البخارى و مسلم)
“Sejelek jelek makanan ialah makanan
walimah (perjamuan perkawinan) yang diundang orang – orang kaya dan dibiarkan
orang orang miskin ( HR. Al Bukhori dan Muslim)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar