Anak adalah harapan semua orang tua, semua itu bisa
terealisasi dengan baik, anak akan benar benar sesuai dengan harapan orang tua
apabila anak betul betul menyadari dan memahami tentang tugas dan kewajibannya
sebagai seorang anak kepada orang tua. Adapun kewajiban anak terhadap orang tua
antara lain:
1. Bebuat baik
/ mentaati orang tua saat masih hidup dengan melaksanakan:
a.
Mentaati semua perintahnya, kecuali perintah menyekutukan Allah (Syirik), yaitu
yang berkenaan dengan kepalsuan dan kejahatan:
Firman Allah swt:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ
أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي
وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS. Luqman: 14)
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ
بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا
مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ
فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Luqman: 15)
b. Berkata yang baik dan sopan, tidak berkata
kotor / kasar.
Firman Allah swt:
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا
إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا
أَوْ كِلَاهُمَا
فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا
كَرِيمًا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia”. (QS Al Isro’ :
23)
c. Mendoakan orang tua agar
mereka disayang allah dan diampuni dosanya.
Firman Allah swt:
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ
الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا.
“Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku,kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku waktu kecil’.” (Qs. Al Israa’ [17]:24)
2. Berbakti kepada orang tua
sesudah wafat, dengan cara:
a.
Melaksanakan shalat jenazahnya.
b.
Memohonkan ampunan baginya.
c.
Menyelesaikan janjinya.
d.
Menghormati sahabatnya.
e. Melanggengkan silaturrahim yang telah terjalin selama
hidupnya.
Sabda
Rasulullah SAW:
جاء رجل فقال يا رسول الله هل
بقي من بر ابوي شيئ ابرهما به بعد موتهما؟ قال: نعم,
الصلاة عليهما والاستغفار عليهما وانفاذعهدهماواكرام صديقهما وصلة الرحم التى لاتوصل الا بهما (رواه ابوداود)
Artinya: “ Pada Suatu
masa, dating seseorang lalu berkata, ya Rasulullah SAW, Adakah kebaikan yang
boleh saya kerjakan untuk kedua orang tuaku sesudah wafat? Rasulullah SAW
bersabda: Ada, yaitu mensholati jenazahnya, memohonkan ampun baginya,
menyelesaikan janjinya, menghormati sahabatnya, dan melanggengkan silaturrahim
yang telah terjalin selama hidupnya. ( HR. Abu Dawud).
Yang perlu diingat oleh seorang anak adalah bahwa
kasih saying orang tua terhadap anak sepanjang jalan yang tidak berujung. Dan jangan
sampai kasih sayang anak terhadap orang tua hanya sepanjang gala. Semua apa
yang dilakukan terhadap kebaikan orang tua usahakan tidak memakai perhitungan. Mudah
mudahan bermanfaat, aminnnn…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar