Jumat, 25 Oktober 2013

MENGAJAR ANAK DENGAN KASIH SAYANG



Sebagi orang tua pasti menginginkan agar semua ananknya bisa tumbuh dengan sehat dan memiliki karakter yang baik. Namun untuk mendidik anak menjadi taat kepada orang tua, tidaklah mudah, untuk itu kita harus mengetahui, bagaimana cara mendidik dan mananam karakter yang baik kepada anak.
Setiap orang tua pasti mempunyai tantangan agar sang buah hati bisa menjadi anak yang sholeh sholehah. Orang tua harus mempunyai metode dan cara yang cocok dan diterima oleh anaknya, karena bukan jamannya lagi orang tua mengancam anak dengan kata – kata atau pukulan yang bersifat fisi.
Berikut ini adalah beberapa cara mendidik anak dengan tetap memelihara kasih sayang:
1.      Dalam mendidik anak di rumah, usahakan jangan menggunakan kata – kata atau kalimat yang bersifat  perintah. Misalnya: Jangan letakkan buku sembarangan ! tapi kalimat tersebut bisa diganti dengan :  Buku itu tempatnya di rak buku nak! Dengan kalimat tersebut seoran g anak tidak akan merasa dirinya sebagai objek perintah, tapi merasa sebagai subjek, dan pada akhirnya dia akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap barang – barangnya.
2.      Jelaskan aturan – aturan itu dengan baik, dan bimbinglah dia. Misalnya, Adalah baik jika kamu mengembalikan mainanmu ke tempatnya nak, agar tidak mudah rusak, ayo aku temenin, kita kumpulkan mainanmu bersama – sama yuk”.
3.      Bila anak melakukan suatu kesalahan, usahakan jangan sandarkan kepada pridinya tapi sandarkan pada perbuatannya misalnya: “Apa yang telah kamu perbuat?, jangan lakukan lagi!” kalimat tersebut bisa diganti dengan kalimat : “Perbuatan ini tidak benar nak !” . Jangan pula menyifati anak dengan sifat – sifat jelek misalnya: “Dasar bodoh !” atau yang lainnya, karena akan membuat anak tersebut rendah diri.
4.      Hargailah semua keinginan anak, jika anak menginginkan semua mainan yang dipajang ketika pergi ketoko, Katakan kepadanya, “lain kali saja nak, sekarang cukup satu mainan dulu ya”, atau buatlah perjanjian dahulu dengan anak sebelum berangkat ke pasar bahwa dia Cuma boleh membeli satu mainan saja.
5.      Perhatikan dan pahamilah anak kita, bahwa bisa jadi ia tidak taat kepada perintah kita karena ada masalah yang sedang dia alami, oleh karena itu carilah celah untu berbicara dengan anak dari hati ke hati tentang permasalahannya dan berikan kesempatan kepadanya untuk mengungkapkannya, dengan tidak memotong pembicaraannya.
6.      Orang tua harus menghindari cara “mengancam dan menyuap” kepada anak. Jika kita mendidiknya dengan menggunakan ancaman, maka anak akan mengacuhkan orang tua sehingga harus mengancamnya kembali, brgitulah seterusnya. Brgitu pula dengan kata kata suapan misalnya: “ aku akan membelikan mainan baru, jika kamu membersihkan kamtarmu”. Jika itu terjadi, maka anak akan melaksanakn perintah orang tua hanya karena iming – iming yang dijanjikan oleh orang tuanya, selebihnya tidak.
7.      Berilah reward atau penghargaan kepada mereka, jika sudah dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Contoh: Misalnya, sang anak belajar membaca atau yang lainnya, katakana kepaadanya: “ Aduh… ! anak ibu rajin banget ya…., “.
Disamping cara – cara tersebut diatas, tentunya masih banyak lagi cara orang tua untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan anak – anaknya ke arah yang lebih baik, namun yang terpenting adalah sesuaikan dengan situasi dan kondisi sang anak. Jangan sampai niat dan tujuan untuk mendidik dan mengarahkan anak tetapi menuai hasil yang sebaliknya, relative dan kondisional tetap  jadi acuan, karena keadaan lingkungan dan keluarga kita belum tentu sama dengan kelurga orang lain. Wassalam…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar