Kamis, 24 Oktober 2013

SALAH SATU PERAN ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK

Ketika anak sudah berusia 4-5 tahun, para orang tua dituntut untuk mulai mempersiapkan  segala kebutuhan anak untuk memasuki masa awal sekolah, mulai dari keperluan baju seragam, perlengkapan sekolah dan keperluan lain untuk anak mereka. Disamping itu yang tidak kalah pentingnya bagi orang tua adalah mempersiapkan mental anak untuk memasuki sekolah, terutama bagi anak usia dini yang baru pertama kalinya memperoleh pengalaman memasuki suasana baru di lingkungan sekolah dan mulai lepas dari rumah dan orang-orang yang dekat dengan anak tersebut. Pada anak usia TK (Taman Kanak-kanak) yang akan mulai memasuki lingkungan baru di sekolah, akan timbul perasaan cemas ketika mengalami suasana dan lingkungan baru dengan orang-orang baru yang mereka temui.
Di samping itu, anak juga akan mengalami kecemasan berpisah dengan ibu dan pengasuhnya, sehingga tidak jarang pada awal masa sekolah dan saat anak mulai lepas dari lingkungan rumah dan orang terdekatnya, suasana seperti itu seolah menjadi mimpi buruk bagi anak. Ketika orang tua atau pengasuh mengantar anak ke sekolah, mungkin mulanya anak akan merasa gembira mendengarkan cerita bahwa ia akan memperolehteman-teman baru dan akan berkenalan dengan ibu guru. Akan tetapi setelah sampai di sekolah kemudian masuk kelas dan yang mengantarpun tidak boleh ikut masuk, anak mulai cemas dan takut berpisah dengan orang terdekatnya. Pengalaman pertama bersekolah yang menegangkan bagi anak dapat menyebabkan anak tidak mau  masuk sekolah pada hari berikutnya, sehingga orang tua sering kewalahan membujuk anak untuk pergi ke sekolah. Di sinilah orang tua diharapkan bisa memahami kondisi mental psikis anak pada saat menghadapi masa transisi dan situasi baru awal pengalaman anak bersekolah, sehingga anak mampu menghadapi situasi yang baru  untuk itu orang tua perlu memperhatika hal-hal berikut ini:
1.      Awal saat berpisah yaitu pada masa sekolah dan melepaskan diri dari lingkungan keluarga di rumah. Saat anak harus berpisah dari ibunya membutuhkan kesiapan, sehingga banyak anak yang anak yang meronta atau menangis saat masuk kelas dan ibu atau pengasuhnya terpaksa harus ikut masuk kelas juga. Untuk mengatasi hal ini, seorang ibu harus bisa memberikan jaminan kepada anak tersebut bahwa dia tidak akan kehilangan perhatian dan rasa sayang dari orang terdekatnya.
Selanjutnya, orang tua perlu membantu dan mendorong anak untuk mengenal lingkungan baru dan orang – orang beru seperti teman dan gurunya di kelas, sehingga anak menjadi familier dengan lingkungannya disekolah dain merasa nyaman di lingkungan baru tersebut.

2.      Anak dalam usia TK atau Prasekolah memasuki fase initiative verus guilt yaitu  fase perkembangan dimana anak sudah merasa dapat melakukan berbagai kegiatan sendiri dan semangat untuk melakukannya sendiri. Bila ia tidak dapat melakukannya, dia akan merasa bersalah pada dirinya dendiri. Dalam hal ini orang tua atau guru di kelasnya perlu memberi batasan atau aturan kepada anak tentang mana yang baik dan mana yang kurang baik, denagn catatan tetap menghargai kepercayaan diri sang anak bahwa ia bisa melakukannya. Disamping itu, orang tua dan guru harus membantu anak untuk bisa beradaptasi dengan lingkungannya dan dengan orang – arang baru di sekitarnya. Orang tua perlu memberikan motifasi kepada anak agar bisa melewati masa transisi dan kritis yang dihadapi anak pada masa perkembangan ini.

3.      Setelah anak mampu beradaptasi dengan lingkungannya, bantulah ia agar dapat melakukan pengaturan dirinya, seperti membantu untuk dapat melakukan pengaturan dirinya, seperti kegiatan untuk mematuhi jadwal kegiatan anak sebelum pergi ke sekolah, mandi pagi, sarapan pagi sampai berangkat ke sekolah. Hal ini akan sangat membantu anak untuk menyesuaikan diri dan menjalani masa belajar di sekolah. Disamping itu, disiplin pada anak akan terbentuk melalui dukungan pengaturan diri anak yang diberikan orang tua dan kemudian menjadi kebiasaan anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar