“Rumahku Surgaku, merupakan keinginan setiap insan. Untuk
mendapatkannya, jadikanlah keluarga Rasulullah SAW sebagai rujukan utama”.
Baiti Jannati, begitulah
Rasulullah SAW mengilustrasikan kehidupan rumah tangga beliau yang memang
sangat penuh dengan kerukunan, keharmonisan, kebahagiaan, ketenangan, serta sakinah,
mawaddah wa rahmah. Rumah tangga
beliau bukanlah semata semata hanya dilandasi oleh syahwat, nafsu, harta dan
tahta, melainkan semua yang beliau lakukan hanya semata – mata mengharap ridlo
Allah SWT. Sampai akhir zaman keluarga beliau tetap menjadi rujukan bagi mereka
yang mendambakan surga dunia. Hal tersebut hanya didapatkan olh pasangan suami
isteri yang sholeh dan sholehah dan mengerti
hak dan kewajiban masing – masing untuk saling berbagi, mengokohkan
kelebhan, saling menutupi kekurangan masing – masing serta dengan keikhlasan
mau menerima pasangan masing – masing secara apa adanya baik secara fisik,
materi, ekonomi, keturunan dan sebaginya. Karena kita bukanlah Nabi Muhammad
yang sempurna, bukan Nabi Yusuf yang tampan, bukan Nabi sulaiman yang kaya.
Kita hanyalah manusia yang penuh deengan kekurangan.
هن لباس لكم وانتم
لباس لهن
Pasangan kita adalah pakaian buat kita, Siapapun pasti
tidak menginginkan pakaiannya kotor, kumuh dan lusuh, ia pasti menginginkan
pakaiannya senantiasa bersih dan pas untuk dipakai ( tidak kebesaran atau
kekecilan ) kehati – hatian dalam memilih
waktu membeli merupakan indikator utama dalam mendapatkan pakaian yang baik dan
pas buat kita.
Ketika biduk rumah tangga kita
telah berlayar mengarungi samudra kehidupan tidak jarang kita temui samudra
besar bahkan badai yang menghaangi, untuk itu segeralah kita instropeksi pada
diri kita dan keluarga kita. Mungkin pertamanya dasar rumah tangga kita
dibangun hanya karena berdasar nafsu dan syahwat duniawi semata yang
menyebabkan ridlo Allah sirna. Akibatnya setiap perbedaan yang terjadi (
walaupun masalah kecil ) ujung – ujungnya mengarah pada pertengkaran bahkan
perceraian. Hal ini terjadi karena masing – masing pasangan sudah tidak bisa
saling menghargai, tidak saling menyayngi, dasar cinta sudah berubah menjadi
murka dan dendam, inilah yang dinamakan neraka dunia. Jika itu terjadi, maka
segeralah memohon ampunan dan memohon petunjuk kepada Allah SWT. Memohonlah
kepada allah agar pendamping kita dijadikan orang yang senantiasa menenteramkan
hati, menjaga kehormatan diri, meneguhkan langkah, saling mengingatkan dalam
hal ibadah. Karena tidak ada satupun yang harus kita lakukan di dunia ni selain
diniati semata – mata hanya untuk ibadah kepada Allah SWT.
Mudah mudahan Allah SWT
menganugerahi kita pasangan yang sholeh / sholehah, yang mampu menghiasi rumah
tangga kita denagan rasa cinta dan kasih sayang dan saling mengajarkan ilmu
dunia dan ilmu agama, halus dan lembut, terhormat dengan hijab yang menjaga
dirinya, terdidik dengan tarbiyah islamiyah, mampu melayani pasangan scara
Islami, mampu mendidik anak – anak serta bisa menjadikan keluarga sebagai
jembetan untuk menuju ridlo Allah SWT.
Jadikanlah rumah kita sebagai
surga bagi kita, sehingga rumah (keluarga kita) dapat kita jadikan tempak untuk
menyelesaikan segala permasalahan. Dan untuk mendapatkan keluarga ( rumah )
yang demikian, jadikanlah Keluarga Rasulullah SAW sebagai rujukan utama untuk
membengunnya, karena keluarga beliau telah membuktikan kepada dunia hingga
nanti di akhir zaman. Yakinkan diri kita bahwa tidak ada kebahagiaan dan
ketenteraman dalam berkeluarga yang melebihi keluarga yang sakinah, mawaddah wa
rahmah, yang terdiri dari suami ( Kepala Keluarga ) yang sholeh, Isteri yang
sholehah, serta keturunan ( anak – anak ) yang sehat, cerdas, berilmu, rukun
serta senantiasa taat kepada Allah SWT. Untuk mencapai semua ini, jadikanlah
Islam sebagai dasar dan sumber kekuatan untuk membina suatu rumah tangga.
Wassalam......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar