Kamis, 24 Oktober 2013

RUMAHKU SURGAKU


بيتي جنتي

Rumahku Surgaku,  merupakan keinginan setiap insan. Untuk mendapatkannya, jadikanlah keluarga Rasulullah SAW sebagai rujukan utama”.

Baiti Jannati, begitulah Rasulullah SAW mengilustrasikan kehidupan rumah tangga beliau yang memang sangat penuh dengan kerukunan, keharmonisan, kebahagiaan, ketenangan, serta sakinah, mawaddah wa rahmah.  Rumah tangga beliau bukanlah semata semata hanya dilandasi oleh syahwat, nafsu, harta dan tahta, melainkan semua yang beliau lakukan hanya semata – mata mengharap ridlo Allah SWT. Sampai akhir zaman keluarga beliau tetap menjadi rujukan bagi mereka yang mendambakan surga dunia. Hal tersebut hanya didapatkan olh pasangan suami isteri yang sholeh dan sholehah dan mengerti  hak dan kewajiban masing – masing untuk saling berbagi, mengokohkan kelebhan, saling menutupi kekurangan masing – masing serta dengan keikhlasan mau menerima pasangan masing – masing secara apa adanya baik secara fisik, materi, ekonomi, keturunan dan sebaginya. Karena kita bukanlah Nabi Muhammad yang sempurna, bukan Nabi Yusuf yang tampan, bukan Nabi sulaiman yang kaya. Kita hanyalah manusia yang penuh deengan kekurangan.
هن لباس لكم وانتم لباس لهن  Pasangan kita adalah pakaian buat kita, Siapapun pasti tidak menginginkan pakaiannya kotor, kumuh dan lusuh, ia pasti menginginkan pakaiannya senantiasa bersih dan pas untuk dipakai ( tidak kebesaran atau kekecilan )  kehati – hatian dalam memilih waktu membeli merupakan indikator utama dalam mendapatkan pakaian yang baik dan pas buat kita.
Ketika biduk rumah tangga kita telah berlayar mengarungi samudra kehidupan tidak jarang kita temui samudra besar bahkan badai yang menghaangi, untuk itu segeralah kita instropeksi pada diri kita dan keluarga kita. Mungkin pertamanya dasar rumah tangga kita dibangun hanya karena berdasar nafsu dan syahwat duniawi semata yang menyebabkan ridlo Allah sirna. Akibatnya setiap perbedaan yang terjadi ( walaupun masalah kecil ) ujung – ujungnya mengarah pada pertengkaran bahkan perceraian. Hal ini terjadi karena masing – masing pasangan sudah tidak bisa saling menghargai, tidak saling menyayngi, dasar cinta sudah berubah menjadi murka dan dendam, inilah yang dinamakan neraka dunia. Jika itu terjadi, maka segeralah memohon ampunan dan memohon petunjuk kepada Allah SWT. Memohonlah kepada allah agar pendamping kita dijadikan orang yang senantiasa menenteramkan hati, menjaga kehormatan diri, meneguhkan langkah, saling mengingatkan dalam hal ibadah. Karena tidak ada satupun yang harus kita lakukan di dunia ni selain diniati semata – mata hanya untuk ibadah kepada Allah SWT.
Mudah mudahan Allah SWT menganugerahi kita pasangan yang sholeh / sholehah, yang mampu menghiasi rumah tangga kita denagan rasa cinta dan kasih sayang dan saling mengajarkan ilmu dunia dan ilmu agama, halus dan lembut, terhormat dengan hijab yang menjaga dirinya, terdidik dengan tarbiyah islamiyah, mampu melayani pasangan scara Islami, mampu mendidik anak – anak serta bisa menjadikan keluarga sebagai jembetan untuk menuju ridlo Allah SWT.
Jadikanlah rumah kita sebagai surga bagi kita, sehingga rumah (keluarga kita) dapat kita jadikan tempak untuk menyelesaikan segala permasalahan. Dan untuk mendapatkan keluarga ( rumah ) yang demikian, jadikanlah Keluarga Rasulullah SAW sebagai rujukan utama untuk membengunnya, karena keluarga beliau telah membuktikan kepada dunia hingga nanti di akhir zaman. Yakinkan diri kita bahwa tidak ada kebahagiaan dan ketenteraman dalam berkeluarga yang melebihi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, yang terdiri dari suami ( Kepala Keluarga ) yang sholeh, Isteri yang sholehah, serta keturunan ( anak – anak ) yang sehat, cerdas, berilmu, rukun serta senantiasa taat kepada Allah SWT. Untuk mencapai semua ini, jadikanlah Islam sebagai dasar dan sumber kekuatan untuk membina suatu rumah tangga. Wassalam......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar