Jumat, 18 Oktober 2013

KRITERIA RUMAH TANGGA BAHAGIA




Semua orang yang sehat dan normal dalam menjalani dan mengarungi bahtera rumah tangga pastilah mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mencari dan mencapai sesuatu yang disebut “bahagia”. Namun yang berbeda adalah perspektif mereka tentang apa yang siesbut  dengan rumah tangga yang bahagia? Setidakna ada lima (5) unsur yang perlu dipenuhi untuk mencapai suatu rumah tangga bahagia. Ke lima unsur tersebut adalah:
1.        Terwujudnya suasana kehidupan yang islami, antara lain dengan melaksanakan:
a.      Membiasakan membaca al – Qur’an dan memahami isina secara rutin.
b.      Membudayakan shalat jamaah dalam keluarga (dengan suami / ayah sebagai presiden rumah tangga sebagai imam, dan anggota keluarga yang lainnya sebagai makmum.
c. Membiasakan  dzikir dan do’a dalam keluarga antara lain: ucapan basmalah (bismillahirrohmanirrohim) setiap memulai pekerjaan dan ucapan hamdalah ( alhamdu lillahi robbal ‘alamiin) setiap mengakhiri pekerjaan serta mengucapkan salam setiap bertemu sesame muslim / muslimah dan setiap masuk / keluar rumah.

2.  Terlaksananya pendidikan dalam keluarga, seperti yang dituntun oleh Lukman Al Hakim kepada puteranya (Q.S. Luqman: 12-19) antara lain:
a.      Pendidikan ke Esaan Tuhan (Tauhid).
b.      Pendidikan pengetahuan dan keilmuan.
c.       Pendidikan Akhlaqul Karimah ( Akhlak yang terpuji)
d.      Pendidikan keterampilan.
e.      Pendidikan kemandirian.

3.        Terwujudnya kesehatan keluarga dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
a.      Perilaku hidup ang bersih dan sehat.
b.      Kebersihan rumah dan lingkungan yang terjamin.
c.       Olah raga secara rutin.
d.      Kesehatan dan gizi keluarga (makanan yang mengandung empat sehat lima sepurna enam halal).

4.        Terwujudnya ekonomi keluarga yang sehat, antara lain:
a.      Keluarga memiliki harta kekaaan yang halal dan baik.
b.      Mampu mengendalikan keuangan keluarga dalam arti bisa berlaku hemat dan tidak kikir.
c.       Membisakan menabung.
d.      Mampu memanfaatkan pekarangan dan atau home industry (industry rumah tangga) untuk menunjang kestabilan ekonomi keluarga.
5.        Terwujudnya hubungan keluarga yang selaras, serasi, seimbang dengan jalan antara lain:
a.      Membina prilaku yang sopan dan santun, beretika dan berakhlaqul karimah serta sesuai dengan kedudukan dan fungsi masing masing dalam anggota keluarga.
b.      Mampu menciptakan suasana yang harmonis dan penuh keakraban antar sesame keluarga (anggota keluarga), dalam waktu waktu sesudah shalat berjamaah, makan bersama dan dalam waktu – waktu santai (misalnya waktu pergi rekreasi).
c.       Mampu menciptakan suasana keluarga yang penuh keterbukaan, saling memiliki, saling pengertian satu satu sama lain diantara keluarga dan menamkan rasa tanggung jawab.
d.      Mampu menumbuhkan rasa saling menghargai, saling menghormati dan saling memaafkan bila terjadi kesalahan antara satu sama lain dalam anggota keluarga.
e.      Melaksanakan kehidupan bertetangga, berteman dan bermasyarakat (bersosialisasi) sesuai Islam.

Sabda Rasulullah Saw:

اذا ارادالله باهل  بيت خيرا فقههم في الدين ووققر صغيرهم كبيرهم ورزاقهم الرفق في معيشتهم والقصد في نفقاتهم وبصرهم عيوبهم فيتوبوا منها واذاارادبهم غيرذالك تركهم هملا (رواه الديلمي)
Artinya: “ Apabila Allah menghendaki rumah tangga bahagia, maka diberikan kecenderungan pemahaman ilmu agama, yang muda menghormati yang tua, serasi ( harmonis ) dalam kehidupan, hemat dan hidup sederhana, melihat (mengawasi) cacat (kurangan) mereka, dan kemudian melakukan taubat / minta maaf. Dan jika Allah menghendaki sebaliknya, maka ditinggalkannya mereka dalam kesesatan.” (HR. Dailami).

Yang Jelas kebahagiaan dalam rumah tangga akan bisa terealisasi  apabila semua anggota dalam rumah tangga sudah bisa menyadari dan mengerti akan tugas pokok dan fungsinya masing – masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar