Semua orang yang sehat dan normal
dalam menjalani dan mengarungi bahtera rumah tangga pastilah mempunyai tujuan
yang sama, yaitu untuk mencari dan mencapai sesuatu yang disebut “bahagia”.
Namun yang berbeda adalah perspektif mereka tentang apa yang siesbut dengan rumah tangga yang bahagia? Setidakna
ada lima (5) unsur yang perlu dipenuhi untuk mencapai suatu rumah tangga
bahagia. Ke lima unsur tersebut adalah:
1.
Terwujudnya suasana kehidupan yang islami, antara lain
dengan melaksanakan:
a.
Membiasakan membaca al – Qur’an dan memahami isina
secara rutin.
b.
Membudayakan shalat jamaah dalam keluarga (dengan
suami / ayah sebagai presiden rumah tangga sebagai imam, dan anggota keluarga
yang lainnya sebagai makmum.
c. Membiasakan dzikir dan do’a dalam keluarga antara lain:
ucapan basmalah (bismillahirrohmanirrohim) setiap memulai pekerjaan dan ucapan
hamdalah ( alhamdu lillahi robbal ‘alamiin) setiap mengakhiri pekerjaan serta
mengucapkan salam setiap bertemu sesame muslim / muslimah dan setiap masuk /
keluar rumah.
2. Terlaksananya pendidikan dalam keluarga, seperti yang
dituntun oleh Lukman Al Hakim kepada puteranya (Q.S. Luqman: 12-19) antara
lain:
a.
Pendidikan ke Esaan Tuhan (Tauhid).
b.
Pendidikan pengetahuan dan keilmuan.
c.
Pendidikan Akhlaqul Karimah ( Akhlak yang terpuji)
d.
Pendidikan keterampilan.
e.
Pendidikan kemandirian.
3.
Terwujudnya kesehatan keluarga dengan memperhatikan
hal – hal sebagai berikut:
a. Perilaku hidup
ang bersih dan sehat.
b. Kebersihan rumah
dan lingkungan yang terjamin.
c. Olah raga secara
rutin.
d. Kesehatan dan
gizi keluarga (makanan yang mengandung empat sehat lima sepurna enam halal).
4.
Terwujudnya ekonomi keluarga yang sehat, antara lain:
a.
Keluarga memiliki harta kekaaan yang halal dan baik.
b.
Mampu mengendalikan keuangan keluarga dalam arti bisa
berlaku hemat dan tidak kikir.
c.
Membisakan menabung.
d.
Mampu memanfaatkan pekarangan dan atau home industry
(industry rumah tangga) untuk menunjang kestabilan ekonomi keluarga.
5.
Terwujudnya hubungan keluarga yang selaras, serasi,
seimbang dengan jalan antara lain:
a.
Membina prilaku yang sopan dan santun, beretika dan
berakhlaqul karimah serta sesuai dengan kedudukan dan fungsi masing masing
dalam anggota keluarga.
b.
Mampu menciptakan suasana yang harmonis dan penuh
keakraban antar sesame keluarga (anggota keluarga), dalam waktu waktu sesudah
shalat berjamaah, makan bersama dan dalam waktu – waktu santai (misalnya waktu
pergi rekreasi).
c.
Mampu menciptakan suasana keluarga yang penuh
keterbukaan, saling memiliki, saling pengertian satu satu sama lain diantara
keluarga dan menamkan rasa tanggung jawab.
d.
Mampu menumbuhkan rasa saling menghargai, saling
menghormati dan saling memaafkan bila terjadi kesalahan antara satu sama lain
dalam anggota keluarga.
e.
Melaksanakan kehidupan bertetangga, berteman dan
bermasyarakat (bersosialisasi) sesuai Islam.
Sabda Rasulullah Saw:
اذا ارادالله باهل بيت خيرا
فقههم في الدين ووققر صغيرهم كبيرهم ورزاقهم الرفق في معيشتهم والقصد في نفقاتهم
وبصرهم عيوبهم فيتوبوا منها واذاارادبهم غيرذالك تركهم هملا (رواه الديلمي)
Artinya: “ Apabila
Allah menghendaki rumah tangga bahagia, maka diberikan kecenderungan pemahaman
ilmu agama, yang muda menghormati yang tua, serasi ( harmonis ) dalam
kehidupan, hemat dan hidup sederhana, melihat (mengawasi) cacat (kurangan)
mereka, dan kemudian melakukan taubat / minta maaf. Dan jika Allah menghendaki
sebaliknya, maka ditinggalkannya mereka dalam kesesatan.” (HR. Dailami).
Yang Jelas
kebahagiaan dalam rumah tangga akan bisa terealisasi apabila semua anggota dalam rumah tangga
sudah bisa menyadari dan mengerti akan tugas pokok dan fungsinya masing –
masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar